Realisasi Asesmen Nasional 2021
Oleh: Arbi Deo Saragih_Seminaris Angkatan VIII
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang tidak mudah dihadapi oleh masyarakat Indonesia, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun sektor lainnya. Khususnya, di bidang pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi mengalami guncangan yang sangat signifikan. Meskipun demikian, masyarakat harus tetap bersikap dan berpikir realistis untuk menghadapi persoalan dalam situasi sulit ini.
Dalam kondisi yang masih meresahkan ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim meluncurkan program Asesmen Nasional pada tahun 2020 lalu sebagai program inovatif untuk mengukur penilaian mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Selain itu, Asesmen Nasional juga dimaksudkan untuk mengetahui dinamika pembelajaran dan kualitas kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Pelaksanaan Asesmen Nasional terfokus pada literasi, numerasi, karakter, kualitas proses pembelajaran dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Ragam esensi dalam Asesmen Nasional pada 2021 ini meliputi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar (SLB). Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) hanya diikuti oleh peserta didik untuk mengukur pencapaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi membaca dan numerasi sedangkan, Survei Karakter (SK) diikuti oleh guru dan peserta didik untuk mengukur pencapaian dari hasil belajar non-kognitif (sosial-emosional) yang terealisasi melalui sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai karakter. Adapun Survei Lingkungan Belajar (SLB) yang diikuti oleh peserta didik juga kepala satuan pendidikan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran dan iklim atau kondisi real masing-masing sekolah.
Sejauh ini tidak berlebihan jika dikatakan bahwa program Asesmen Nasional 2021 turut mendorong perubahan-perubahan progresif di sekolah demi memperbaiki mutu pendidikan dari segala kekurangan dalam satuan pendidikan, seperti yang telah direalisasikan di lingkungan SMAK Seminari Mario John Boen Pangkalpinang pada 27-28 September 2021. Penulis sebagai peserta didik XI dan juga sebagai peserta Asesmen Nasional tersebut, ikut terlibat aktif dan turut merasakan realisasi program itu.
Penulis ini mensharingkan pengalaman sebelum dan sesudah mengikuti program Asesmen Nasional 2021 dalam tulisan ini. Selain itu, penulis juga mengungkapkan pendapat dan refleksi setelah terlibat langsung dalam menyukseskan program Asesmen Nasional 2021 di SMAK Seminari Mario John Boen Pangkalpinang.
Diawali dengan Sosialisasi
Kurang lebih empat bulan yang lalu (Juni, 2021), Caecilia Hardiyanti S.Pd sebagai Waka Kurikulum SMAK Seminari Mario John Boen mengadakan sosialisasi terkait Asesmen Nasional 2021 kepada peserta didik XI yang akan dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2021 mendatang. Tujuan sosialisasi terkait program tersebut adalah mengarahkan peserta didik XI untuk mengenal dan memahami kebijakan dan strategi pelaksanaan Asesmen Nasional 2021 sebagaimana ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai program inovatif pengganti Ujian Nasional (UN) atau Ujian sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang merupakan sifatnya tidak menentukan kelulusan. Asesmen ini dirancang sebagai penilaian mutu pendidikan dalam satuan pendidikan.
Sosialisasi tersebut diisi dengan simulasi-simulasi dan gladi bersih yang diikuti oleh peserta didik XI yang nantinya akan merealisasikan program Asesmen Nasional 2021 di lingkungan SMAK Seminari Mario John Boen pangkalpinang, meskipun pada saat itu sekolah masih dihantui pandemi Covid-19. Peserta didik lain antusias mengikuti sosialisasi tersebut sebab program ini boleh dikatakan sebuah terobosan dan inovasi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia yang selalu membaharui dan mengevaluasi untuk mendapatkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Realisasi Program Inovatif
Realisasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)-2021 perdana di lingkungan SMAK Seminari Mario John Boen berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 27-28 September 2021. Asesmen tersebut dapat berjalan dengan baik dan tanpa kendala apapun. Pelaksanaan ANBK 2021 didampingi pengawas dari SMA ST. Yosef, Pangkalpinang dan tiga utusan dari DirJen Kemenag BIMAS Katolik RI. Kepala sekolah dan Waka Kurikulum SMAK Seminari Mario John Boen juga ikut mendampingi kegiatan asesmen berlangsung.
Pelaksanaan ANBK 2021 di Seminari Mario John Boen diikuti 20 peserta, yang diklasifikasi menjadi dua gelombang dalam satu hari. Tujuannya untuk mengurangi terjadinya kerumunan dan penyebaran Covid-19 serta memenuhi syarat dan mekanisme seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim terkait dalam penyelenggaraan pembelajaran di masa Pandemi.
Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional tersebut ada tiga instrumen yang ditekankan untuk peserta didik, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yaitu literasi membaca dan numerasi, Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar (SLB) yang dimaksudkan agar peserta mampu mengembangkan kapasitas diri dan mengukur kompetensi secara mendalam bukan hanya penguasaan konten pembelajaran. Instrumen-instrumen tersebut mendorong peserta didik lebih kritis dan realitas mencermati proses pembelajaran dan fasilitas yang disediakan untuk menunjang pembelajaran. Lebih dari itu, instrumen-instrumen itu melatih peserta didik untuk berani nilai hasil kinerja tenaga pendidik secara obyektif. Secara khusus numerasi dan literasi mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, mengambil keputusan yang tepat, berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dan mampu bekerja sama dengan orang lain.
Numerasi dan Literasi
Sejauh yang saya amati beberapa peserta dari ANBK tersebut berargumen terkait dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) baik literasi maupun numerasi. Dalam hal literasi, peserta didik mengatakan bahwa kegiatan literasi ini sudah biasa dilakukan di SMAK Seminari Mario John Boen yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran. Butuh kemampuan untuk membaca, berpikir kritis, kemampuan menganalisis, serta implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan implementasi dalam kehidupan nyata ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta didik. Belum seluruhnya menyadari bahwa implementasi pelajaran dalam kehidupan konkrit itu penting dan modal untuk sukses di masa depan.
Terkait dengan numerasi, peserta didik merasa kesulitan dalam menghadapi soal-soal yang diberikan. Apa yang menjadi ekspektasi melalui simulasi-simulasi dan gladi bersih yang diikuti peserta tidak semua terwujud dalam realita pelaksanaan ANBK tersebut, seperti dalam menyelesaikan masalah yang diberikan baik melalui cerita, informasi, maupun infografis yang memiliki konteks yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu ini mengindikasikan saluran komunikasi antar praktisi-praktisi pendidikan antara pemerintah dan sekolah belum berjalan dengan lancar. Ini menjadi kesempatan untuk mengevaluasi agar ke depannya ada kesesuaian antara yang disimulasi dan hari pelaksanaan asesmen tersebut.
Dengan terealisasinya program Asesmen Nasional 2021, kiranya apapun kelak mampu mengukur mutu pendidikan dari segala kekurangan dalam satuan pendidikan dan mendorong pada perubahan-perubahan progresif demi menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik dan bermutu. Sekali lagi metode asesmen yang dipaparkan terdahulu seperti angin yang berhembus di tengah terik matahari. Membawa kesejukan dan kesegaran dalam pendidikan Indonesia.
Refleksi
SMAK Seminari Mario John Boen telah menyukseskan program Asesmen Nasional 2021 dengan segala persiapan yang cukup matang tanpa kendala apapun. Realisasi ANBK-2021 perdana ini merupakan bagian dari sejarah SMAK Seminari Mario John Boen sebab untuk pertama kali mengikuti Asesmen Nasional 2021. Sebagai sejarah tentu sungguh bernilai dan berkesan bagi peserta didik. Kiranya memberi motivasi yang kuat bagi angkatan-angkatan yang akan datang.
Terealisasinya ANBK 2021 perlu diapresiasi dan terus didukung demi menjadikan bangsa Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang lebih maju dan berkembang dari tahun ke tahun. Kiranya, dengan Asesmen Nasional ini, mampu mendorong peserta didik untuk belajar dan berpikir lebih kritis, meningkatkan minat baca, meningkatkan kemampuan untuk menganalisis, lihai dalam memetakan masalah, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Semua ini dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat Indonesia terkait dengan perubahan paradigma pendidikan yang lebih inovatif, kreatif, dan bermutu.
Tags:ANBK 2021 asesmen naional 2021 asesmen nasional seminari mario john boen smak seminari mario john boen