Perayaan Natal Bersama Dengan Orang Tua Seminaris, Bangun Harmoni Dalam Kebersamaan

Pangkalpinang, – Menyongsong tahun 2025 dan awal semester genap tahun ajaran 2024/2025, SMAK Seminari Mario John Boen Pangkalpinang menggelar kegiatan Natal dan Tahun Baru bersama di Kapel St Yohanes Maria Vianne, Minggu (12/01) pagi.
Kegiatan diawali dengan Misa yang dipimpin oleh Rektor Seminari Mario John Boen, Romo Stanislaus Bani, S.Ag., diikuti oleh seluruh seminaris, guru, staf serta orang tua siswa di wilayah Bangka Belitung.
Dalam homilinya, Romo Stanislaus Bani, S.Ag., mengungkapkan bahwa kedatangan orang tua seminaris sangat penting untuk mengingatkan agar kehadiran para seminaris di Seminari ini tidak sebatas menghayati hidup doa dan disiplin ketika berada di Seminari.

“Jangan sampai hidup doa, disiplin, hanya diterapkan saat berada di Seminari. Kemudian di luar justru menjadi liar” ungkap Romo Stanis
Romo Stanis mengharapkan agar kehidupan seminaris selama beberapa tahun disini melekat dalam kehidupan sehari – hari.
”Tidak perlu diomong lagi (perilaku dan hidup doa), tidak perlu dimarah – marah, tidak harus diberi SP (Surat Peringatan). Tetapi lahir dari kesadaran para seminaris. Ini begitu penting” tukasnya
Kemudian disamping itu, Romo Stanis menyinggung perayaan ekaristi Baptisan Yesus Kristus yang dirayakan bersamaan dengan kegiatan Natal bersama ini, dapat membawa semangat dari Yesus dan membawakan Roh Kudus agar para seminaris dapat berubah.
“Pesta hari ini (Pembabtisan Tuhan) dapat mendorong seminaris untuk merasakan bahwa Yesus memberikan semangat api yang mendorong adanya perubahan menjadi yang lebih baik” tambahnya
Usai perayaan misa, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama di depan Kapel Seminari dan sesi ramah tamah dengan orang tua seminaris di wilayah Selatan yang bertepatan di aula seminari.
”Kemarin tujuh puluh lima sekarang enam puluh sembilan, itu karena ada seleksi alam dan diseleksi” ungkap Romo Rektor SMAK Seminari Mario John Boen untuk menginformasikan tentang keberadaan siswa seminari saat ini kepada orang tua. Hal tersebut diungkapkan beliau karena Ia tidak ingin kembali terjadi pelanggaran di seminari yang mengharuskan pihak seminari untuk mengeluarkan seminaris yang bersangkutan.
Jika Romo Stanis menyampaikan tentang kedisiplinan, sedangkan Romo Handoko mengungkapkan pertanyaan kepada para orang tua tentang keberadaan anaknya saat libur. ”Apakah liburan anak di rumah hanya berdoa saja atau bekerja saja?” tanya Romo Handoko kepada orang tua seminaris. Alasan Romo Handoko mengutarakan pertanyaan tersebut ialah ia menginginkan agar para seminaris senantiasa berdoa dan bekerja. Hal ini di sampaikan karena pepatah St. Benedictus dari Nursia yakni”Ora et Laborat”.
Selain para romo, ada juga penyampaian dari para guru yang diwakili oleh Pak Yohanes Moat Rena. ”Kami mengajarkan, ada yang berkembang, ada yang lumayan berkembang, bahkan ada yang sedang berproses. Kami akan berjuang dengan metode-metode agar mereka bisa memproleh nilai yang baik.”
Para guru juga berjuang untuk menciptakan seminaris yang berpendidikan, mereka sangat menaruh harapan terhadap calon-calon imam keuskupan Pangkalpinang agar bertumbuh dalam banyak hal salah satunya nilai intelektual.
Orang tua juga tidak mau mengalah. Ketua Paguyuban Orang Tua Seminari (POTAS) Bangka Belitung, Ambrosius Waja (52), dalam sambutannya mengucapkan rasa terimakasihnya, atas dedikasi yang telah diberikan oleh para tenaga pendidik dan kependidikan di SMAK Seminari Mario John Boen, karena telah memberikan perhatiannya kepada para seminaris selama berproses di sini.
“Kami selaku orang tua berharap agar anak – anak tetap setia dalam panggilan, dan jangan melakukan hal yang membuat kalian akhirnya tidak mampu untuk berproses dengan baik di Seminari ini” ungkapnya.
Selain Ketua POTAS, Yulianus Manopo (66) juga mengungkapkan rasa bahagianya, sebab Ia melihat kepribadian anaknya Lukas (15) yang mengalami perubahan seusai menjalani masa formatio di SMAK Seminari Mario John Boen selama kurang lebih enam bulan.
Bukan sekedar mengungkapkan rasa bahagia, melainkan Yulianus juga tak lupa menyelipkan nasihat serta harapan. ”Kalau dikeluarkan karena nilai bisa dimaklumi, kalau karena sikap, orang tua bisa marah” ucap Yulianus menasihati para seminaris.
Para orang tua begitu berharap agar semua siswa seminaris menjadi pribadi yang lebih baik dalam menjalani hidup di seminari dan di mana pun mereka berada.
Setelah penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan orang tua seminaris Kevikepan Selatan, para seminaris juga menyampaikan pengalamannya selama di seminari.
”Di sini sangat bagus untuk berproses untuk menjadi orang baik. Ungkap Yoan (17) mewakili para seminaris di seminari Mario John Boen untuk menyatakan rasa kagumnya setelah melalui proses di ranah panggilan suci ini.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini bukan sekedar untuk menyampaikan kesan-pesan, melainkan untuk menciptakan kebersamaan yang semakin erat diantara orang tua, para staf dan guru, serta para seminaris sebagai satu keluarga Seminari Menengah Mario John Boen. Sebab para orang tua dan staf begitu sangat menyokong keberlangsungan hidup para Seminaris di Seminari Mario John Boen.
Penulis : Fedro
Editor : Alfonsius Simanungkalit, S.Pd


